Rabu, 25 Juni 2008

Keikhlasan

Sinar Kehidupan

MA'RIFATUN-NAFS

Allah SWT telah menciptakan manusia begitu sempurna dan melalui ciptaan-NYa, Allah akan memperlihatkan tanda kebesaran dan kekuasaan-Nya pada mahluk di muka bumi ini. Sebagai mana Allah SWT berfirman :

“ Akan perlihatkan kepada mereka tanda- tanda kekuasaan Kami di ufuk-ufuk dan di dalam diri-diri mereka sendiri, sehingga nyata bagi mereka bahwa Al-Quran adalah benar “ (QS. Al-Fushilat:53) .

Acap kali manusia lupa akan asal kejadiaanya, sehingga mereka tidak malu-malu untuk menyombongkan diri dihadapan Sang Pencipta.

Sifat sombong dan berbangga diri akan membawa manusia lupa akan dirinya sendiri sehingga mereka akan jauh dari Allah SWT.

Yang paling dekat dengan kita adalah diri kita sendiri karena itu mengenal diri adalah bagian yang sangat penting dalam kehidupan anak manusia. Untuk mengenal Sang Pencipta maka kita terlebih dahulu mengenal diri kita. Kita sering tercebak dengan pengertian mengenal diri hanya sebatas pengertian yang harfiah yaitu pengertian fisik belaka bukan pemahaman yang bersifat hakiki. Mengenal diri dalam arti yang sebenarnya adalah masalah dimensi rohani dari kehidupan manusia. Kita tidak mengenal apa yang ada dalam batin kita yaitu sesuatu yang unik, karena sesuatu itu kita bisa marah, sedih, gembira, lapar, haus dan juga merasakan kebutuhan biologis.

Untuk mengenal sesuatu yang unik itu terlebih dahulu kita harus mengenal diri yang disebut dengan ma’rifatun-nafs.

Banyak ayat Al-Qur’an yang menerangkan tentang ma’rifatun-nafs, salah satu dari ayat yang membahas ma’rifatun-nafs terdapat dalam surat Al-Hasyr, dimanan Allah SWT berfirman :

“ Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik “ ( QS 59: 19 )

Pada Ayat tersebut Allah mengatakan jika manusia lupa akan Sang Pencipta maka manusia lambat laun akan jauh dari Sang Khaliq dan akhirnya manusia lupa akan dirinya.

Kalau manusia sudah lupa akan asal kejadiannya maka qolbunya akan kotor sehingga dengan mudah bisikan syetan merasuk ke hatinya, dan mendorong manusia melakukan pererbuatan yang melanggar perintah Allah. Bila manusia tidak dapat mengendalikan qolbunya maka dia akan kehilangan sifat-sifat baiknya. Kehilangan sifat baik pada diri manusia akan membuat manusia menjadi hewan. Jika manusia telah memiliki karakter hewan maka manusia akan berubah menjadi binatang buas dengan sifat-sifat yang tercela dan tidak selayaknya di anut oleh manusia. Karena kerusakan qolbu ini membuat manusia berubah dari fitrahnya, akan menjadikan mereka manusia-manusia yang hina dan mempunyai sifa-sifat : serakah, tamak, korupsi, tidak amanah, selalu mengumbar hawa nafsu dan banyak lagi perbuatan yang merusak kesucian Roh. Akhirnya mereka akan termasuk orang-orang yang fasik dan merubah predikat yang telah di berikan oleh Allah SWT padanya yaitu manusia berakhlaq baik. Sebagaimana yang dinyatakan Allah dalam Al-Qur'an surah At-Tin : " Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya......" ( QS.95 : 4 )

Agar kita tidak termasuk orang-orang yang lupa diri maka kita harus banyak mengingat Allah dengan jalan memperbanyak dzikirullah. Kita senantiasa harus membentengi Qolbu dari ngodaan Iblis yang selalu ingin mengajak umat manusia ke dalam golonganya dengan cara mendekatkan diri pada Allah SWT. Qolbu kita harus selalu dijaga dan dibersihkan dari kotoran-kotoran penyakit qolbu, karena dengan hati yang bersih maka qolbu akan mudah menerima Nur Ilahi. Pengertian hati ada dua makna, makna pertama daging berbentuk sanubar dan terletak pada bagian kiri dada, dimana didalamnya terdapat rongga yang berisi darah hitam. Dalam ilmu kedokteran disebut organ hati. Kalau sebatas makna itu saja maka manusia sama dengan hewan, karena hewanpun mempunyai organ hati. Makna kedua tentang hati adalah sesuatu yang halus ( lathifah ) dan tidak kasat mata, juga tidak dapat diraba. Hati dalam makna kedua ini lebih banyak bersifat rabbani ruhani dan berbeda dengan sifat lahir, dan mengandung pengertian jati diri yang merupakan potensi untuk mengenal,mengetahui dan mengerti tentang sesuatu. Hanya hati nurani yang sucilah yang dapat berdialog dengan Dzat yang maha halus. Untuk mendapatkan kesucian hati maka kita selalu menyebut Asma-Nya.

Allah sangat senang pada hambanya yang selalu menyebut Asma-Nya maka Dia tidak sungkan sungkan untuk memberi petunjuk serta membimbing hambanya ke jalan yang benar.

Pada ayat lain Allah menerangkan kepada umat manusia tentang betapa pentingnya menjaga diri, sehingga kita selalu dekat dan mendapat petunjuk dari-Nya. Sebagai mana firman Allah dalam surat Al-Maidah : “ Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tidaklah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk…”
( Q
S.5 : 105 ).

Kesungguhan hati manusia untuk mengenal dirinya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan maka hakekatnya dia telah mengenal Sang Penciptanya, sebagaimana Rasulullah Nabi Muhammad SAW bersabda : Barang siapa dengan bersungguh- sungguh mengenal dirinya, maka hakekatnya dia telah mengenal Tuhannya “.

Mudah-mudahan kita temasuk hamba-hamba Allah yang selalu mengenal diri agar kita terlepas dari hawa nafsu duniawi yang penuh tipu muslihat. Amin.

*********---------*******-------*******


Penulis : Sang Pengabdi pada rumah Allah



Minggu, 22 Juni 2008

Bina Utama Sungai Gerong

Merindukan dekapanmu

POHON TUA


Pohon besar itu masih berdiri dengan kokoh walau telah di makan usia, kini usiannya sudah renta tapi dia menjadi saksi mati tentang keberadaan sekolah menengahku. 35 tahun yang lalu aku dan sahabat-sahabatku sering bernaung di bawah pohon yang rindang itu. Tubuhnya yang besar, rantingnyapun yang panjang menjalar seperti tangan-tangan gurita dan daunnya yang lebar seakan-akan ingin menandingi kuping gajah, disanalah aku dan sahabat-sahabatku berlindung. Pohon itu dengan hati yang ikhlas, penuh kesabaran melindungi kami dari terpaan angin Sungai musi. Banyak kenangan yang kualami di bawah pohon tua itu, baik suka maupun duka. Kenangan manis tak mungkin ku lupakan ketika aku menjadi komandan upacara bendera, begitu gagahnya aku dengan seragam putih-putih berdiri tegak di bawah pohon tua itu. Guru-guru ku memandang ku dan sahabatku dengan penuh sorotan mata yang tajam , tapi tatapan itu terasa begitu syahdu dan menyenyukan. Beliau tidak tau kami akan menjadi apa, namun beliau selalu mendoakan kami, agar kelak kami menjadi orang berguna buat agama dan bangsa. Pohon itu juga menghibur kesedihan hatiku, di kala malam perpisahan merengut kebersamaan ku dan sahabat-sahabatku. Aku tetap berusaha mengangkat kepalaku, aku tidak mau tertunduk, perpisahan ini bukanlah akhir dari kebersamaan tapi perpisahan ini demi masa depan ku dan sahabatku. Kami akan sama-sama melangkah demi mengapai masa depan yang indah. Sekolahku bernama SMP Bina Utama, SMP ku tidaklah terlalu besar, kelasnyapun tidak terlalu banyak. Masih tertanam di memori otakku, aku masih ingat betul kelas I sampai kelas III hanya ada dua kelas terdiri dari kelas I A dan I B sampai aku kelas III Tiap kelas muridnya tidak lebih dari 20 sampai 25 orang, sehingga usiaku yang telah setengah abab lebih, aku masih hapal sahabat-sahabatku. Tahun 2005 , aku dan sahabat-sahabatku bertemu kembali dalam acara reuni SMP & SMA Bina utama. Betapa senangnya hatiku, ketika aku dan sahabat-
sahabatku bercanda lagi dengan pohon besar itu. 35 tahun aku telah meninggalkan pohon itu tapi dia masih gagah dan ramah walaupun tanpa keceriaan. Tidak ada lagi yang menyapu daun-daun keringnya, tidak ada lagi yang memeluknya, tidak ada lagi yang
memukulnya, tidak ada lagi yang bersandar pada dirinya.
Kini pohon itu diam seribu bahasa, bagunan yang indah dan bersih telah berubah menjadi gedung tua, rumput yang hijau bak permadani berganti semak belukar. Masa 35 tahun cukup lama, sudah banyak anak-anak manusia yang di lahirkan dari gedung ini, mereka telah menjadi raja-raja kecil tapi pohon itu tetap merana dirundung malang.
Reuni kecil 2005 sudah lewat kini berganti dengan reuni yang lebih besar, gaungnya mulai ke mana- mana dari Sabang sampai Merouke , bahkan belahan duniapun bergetar menyambut reuni akbar. Aku malu dengan diriku sendiri, mengapa aku baru datang ?, sudah 35 tahun aku meninggalkannya, aku terlalu sombong, aku terbuai dunia, mengapa aku tidak sanggup membuang daun keringnya ? , padahal aku masih sanggup menyinggirkan daun keringnya walaupun hanya selembar. Aku semakin sedih bila kubayangkan pohon tua itu tumbang atau mati dan gedung tua itu runtuh maka hilanglah saksi bahwa aku pernah sekolah di sana. Aku tak sanggup menjawab pertanyaan cucuku yang melihat ijazah SMP ku , aku tak pandai lagi bercerita tentang SMP Bina Utama. Aku berkata pada anakku " berbahagialah nak kamu, karena SMP mu masih ada , jika kau mengadakan reuni, sekolahmu masih kokoh berdiri. Adik kelasmu masih bercanda ria tapi ayah hanya melihat pohon tua, rumput alang-alang, semak belukar dan gedung tua ..............", aku tak kuasa lagi melanjutkan kata-kata ku, kerongkongan ku serak, pipiku terasa di aliri oleh air panas, rupanya butiran- butiran air mataku menetes di pipiku yang mulai keriput.
Juli 2008 gong Reuni akbar akan di tabuh, aku berharap genderang ini pula menjadi semagat kita untuk saling menggapai, bertaut hati, berbagi suka dan duka. Biarlah pohon dan gedung itu menjadi saksi bahwa kita dulu pernah bersama. Waktulah yang akan mengakhiri masa lalu, tapi percayalah sungai musi akan tetap mengalir walaupun kita telah tiada, doaku selalu bersamamu sahabatku. Amin ya rabbal alamin.

" SELAMAT REUNI EKS WARGA SUNGAI GERONG "


Penulis : Alumni SMP Bina Utama '70







Jumat, 20 Juni 2008

True Story 2


“Art Deco “

Keindahan kota Bandung tempo dulu sangat memikat para pelancong terutama dari daratan Eropa. Letak kota Bandung secara geografis sangat ideal untuk dijadikan kota pariwisata. Kota besar yang dikelilinggi oleh gunung-gunung, udaranya sejuk, lengkap dengan panorama alam. Sejauh mata memandang tampak hamparan hijau perkebunan teh menutupi setiap kaki gunung. Pada musim semi bunga-bunga mulai berkembang menambah keindahan kota. Keindahan kota, iklimnya yang nyaman , kecantikan dan keramahan mojang-mojang Priangan merupakan daya tarik turis manca negara untuk berkunjung ke Bumi Siliwangi.

Pantaslah pelancong-pelancong Eropa memberikan julukan pada kota Bandung ‘’ Parisj Van Java’’ yang berarti Parisnya Jawa. Kota Bandung juga sempat dijuluki sebagai yang menjadi laboratorium arsitektur dunia. Karena banyaknya aliran arsitektur yang dunia yang tampak pada bagunan-bagunan yang ada di kota ini. Aliran arsitektur yang masih terkenal saat ini yaitu “art deco”. Sisa-sisa bagunan yang menganut aliran ini masih berdiri kokoh; Hotel Savoy Homann, Hotel Preanger, Bumi Siliwangi yang dahulu terkenal dengan Villa Isola. Banyak lagi gedung-gedung yang bersejarah, tapi sayang sudah tidak terawat lagi bahkan ada yang sudah dipungar atau dihancurkan.

Hari ini aku izin tidak dapat memberikan kuliah, karena aku akan menemani istriku ke Bumi Siliwangi bukan untuk mengadakan penelitian. Istriku telah mengambil keputusan bahwa ia akan melanjutkan kuliahnya pada tahun ini. Aku sudah lama tidak ke Bumi Siliwangi, bagunan ini sangat unik, betul-betul mengunakan arsitektur yang berkelas dunia. Bumi Siliwangi berada di Jl.Setiabudhi, dahulu bernama Vila Barrety. Nama itu diambil dari pemilik Vila DW Barrety, seorang milyuner berkebangsaan Itali. Tapi sayang pemiliknya meninggal sebelum Vila ini selesai dibangun. Pada tahun 1936 bagunan ini diambil alih oleh pemilik Hotel Savoy Homann dan dia memberi nama dengan sebutan Vila Isola. Pada masa kemerdekaan Vila Isola direnovasi dan diganti namanya menjadi Bumi Siliwangi. Pada tahun 1954 bagunan ini diresmikan oleh Perdana Menteri Indonesia sebagai Perguruan Tinggi Pendidikan Guru ( PTPG ), kemudian berubah menjadi IKIP dan sekarang berganti nama Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI ).

Sistem penerimaan mahasiswa baru belum berada satu atap, jadi aku dan istriku harus rela turun naik dari gedung satu ke gedung lain. Keadaan jalan di kampus UPI turun naik membuat aku khawatir akan kandungan istriku. Istriku harus membiasakan dengan keadaan ini karena dia akan hadapi sewaktu dia kuliah nanti. Tapi untunglah kampus ini dipenuhi pohon-pohon yang sangat rindang, udaranya sangat sejuk, sehingga istriku tidak usah membawa payung. Istriku tidak kuat menahan teriknya matahari.

Hari mulai siang, panas matahari mulai terasa sebentar lagi azan akan berkumandang pertanda waktu sholat zuhur telah tiba. Aku sangat bangga menganut agama Islam, karena agama Islam membawa ajaran-ajaran yang sangat indah. Salah satu ajaran Islam yaitu melaksanakan sholat lima waktu sehari semalam. Dari perintah sholat ini banyak makna yang dapat kita ambil diantaranya : kita diajarkan tepat waktu; menjaga kebersihan; adil; dan bersatu. Sewaktu mendengar azan maka segera kita memenuhi panggilannya, kita hentikan semua aktivitas,agar kita selalu tepat waktu menghadap Sang Pencipta Allah SWT. Sebelum kita menghadapkan muka ke Allah terlebih dahulu kita mensucikan diri dengan berwuduk. Pada hakekatnya mengambil air wuduk, kita membersihkan muka kita. Sebagaimana kita ketahui pada muka Allah telah menciptakan sepasang bola mata, hidung dan mulut. Berarti kita membersihkan mata kita dari pandangan yang pernah kita lihat dan sepatutnya tidak pantas untuk dilihat. Membasuh kedua tangan ini bermakna kita membersihkan tangan kita atas perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah. Begitupun dengan membasuh telinga berarti kita membersihkan dari pendengaran-pendengaran yang tidak baik, sama halnya membasuh kepala, kita juga membersihkan pikiran dari keinginan-keinginan untuk melakukan perbuatan-perbuatan dosa. Dan terakhir kita mencuci kaki menandakan kita berusaha membersihkan langkah-langkah yang telah membawa kita ke tempat-tempat maksiat. Semua yang kita lakukan karena kita akan menghadap Sang Maha Suci, sepatutnya kita juga dalam keadaan bersih lahiriah maupun bathiniah.

Sholat juga mengajarkan kita berbuat adil terutama untuk tubuh kita. Manusia itu terdiri dari rohani dan jasmani, kita harus adil atas ciptaan Allah. Kita bekerja membanting tulang siang dan malam, ini semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani. Rohanipun harus mendapat perlakuan yang sama. Kita isi rohani dengan sholat, menghadiri majelis Dzikir, dan mendengarkan ceramah-ceramah agama untuk mendapatkan siraman rohani.

Sholat berjamaah di masjid mengajarkan pada kita untuk selalu bersatu dan beristiqomah. Sesama umat muslim adalah bersaudara, jadi kita di larang oleh agama untuk berpecah belah atau bercerai berai.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al Quran : ‘’ Dan berpeganglah kamu semua kepada tali ( agama ) Allah, dan jaganlah kalian berpecah belah ’’ ( QS : Ali-Imran :103 ).

Hanya dengan berpengang di jalan Allah dan Rasul-NYa kaum muslimin akan menjadi kuat sehingga kita akan meraih kembali masa-masa kejayaan umat Islam.







Sepulang kampus UPI, aku mengajak istriku untuk singgah ke rumah uwak di Jl Setiabudhi. Aku sudah lama tidak bersilaturrahmi dan sekalian aku akan mengabarkan bahwa ibuku dari kampung akhir bulan ini akan datang ke Bandung. Aku juga sudah kagen akan pempek, mudah-mudahan hari ini uwak berjualan.

‘’ Assalammu’alaikum…….! ’’ Aku memberi salam pada uwak. " Waalaikum salam… .!, masuk saja dari pintu samping “ . Jawab uwak, berarti kalau lewat pintu samping aku harus melewati warung pempek. Wah…., pempek kapal selamnya sudah mulai menggoda seleraku, apalagi perutku sudah keroncongan. Aku melirik istriku, rupanya dia sama denganku sedang asyik melototi pempek dalam etalase. Baru di muka pintu, belum lagi kami sujud (mencium tangan uwak ), uwak sudah berkicau seperti burung cicak rawak. ‘’ Dari mana kalian ?, sudah lama tidak kesini, ada khabar dari ibumu Is ? ‘’. Ach…, banyak lagi pertanyaannya, biasa itulah cara uwak kalau bertemu dengan keluarga. Aku ceritakan bahwa ibuku akan datang ke Bandung. Sambil berangkat dari tempat duduk dan mengajak istriku ke warung pempek. ‘’ Uwak, kami mau ke warung, mau makan pempek dulu ‘’ kataku pada uwak. Sudah menjadi tradisiku kalau makan pempek di warung, karena lebih nikmat dan bisa nambah. Belum sempat kami berjalan keluar, uwak sudah berkicau lagi.

‘’ Hen, jangan terlalu banyak makan cukanya, nanti sakit perut, kau kan sedang hamil !. Uwak memperingatkan istriku dengan logat bahasa kampungku. Cuka itu adalah bumbu makan pempek, yang terbuat dari bawang putih; cabe rawit; garam, lalu dihaluskan, kemudian dicampur dengan gula aren yang telah dimasak. Yach, seperti kuah. Pempek kapal selam setelah di goreng, diiris-iris lalu disiram dengan cuka tadi, baru di santap. Pasti nikmat!

Begitu asyiknya kami mengobrol, apalagi uwak menceritakan nostalgianya bersama ibuku sewaktu beliau-beliau masih muda, waktu sholat ashar telah tiba. Setelah kami melaksankan sholat ashar, aku pamit pada uwak.

‘’ Hen, bawa ini ‘’, kata uwak, sambil memberikan bungkusan, dalam hatiku berkata, pasti ini pempek. Kadang-kadang aku merasa malu, setiap kami mampir ke rumah uwak selalu pulangnya dibekali pempek.

Pagi tadi cuaca sangat cerah, tapi sore ini awan mendung mulai bergelayut menutupi gunung tangkuban perahu. Mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Aku sangat kesal dengan supir angkot karena setiap pengkolan dia berhenti untuk mencari penumpang. Tapi aku harus bersabar, mereka juga mencari nafkah. Aku berdoa saja mudah-mudahan hujan turun setelah kami sampai di rumah. Aku melihat istriku mengeluarkan payung kecil dari dalam tasnya, rupanya dia tidak lupa membawa payung. Kebiasaan membawa payung ini tetap di lestarikannya sejak dia masih SPG. Aku teringat kenangan lama. Waktu itu kami baru kenal, dan peristiwa itu terjadi sama seperti hari ini. Ketika kami baru pulang dari rumah uwak, tiba-tiba terjadi hujan abu karena gunung galunggung di Tasikmalaya baru meletus. Untung ada payung sehingga kami bisa berpayung bersama bukan karena hujan air tapi hujan bebu. Hari ini betul-betul melelahkan tapi juga menyenangkan ; lelah karena kami lama mengurus persyaratan pendaftaraan bagi mahasiswa yang melanjutkan dari program Diploma ke program sarjana. Dan yang menyenangkan, kami berpayung bersama lagi karena air hujan tapi kalau dahulu berpayung karena hujan debu.


Aku mendapat surat dari kakak- ku di kampung, dia memberi tahu bahwa ayah dan ibu akan datang minggu ini. Istriku telah mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan orang tuaku. Aku menyuruh mempersiapkan kamar tidur di belakang dekat kamar mandi, maksudku bukan tidak hormat pada orang tua, tapi tujuanku agar ayah mudah ke kamar mandi. Beberapa tahun setelah ayahku pensiun, beliau terserang stroke ringan sehingga kaki dan tangan sebelah kanan sulit untuk digerakkan. Jadi ayahku berjalan di bantu dengan tongkat.

Kandungan istriku makin besar, mungkin tidak lama lagi akan mencapai 120 hari. Dari pertama istriku terlambat mansturasi sampai usia kandungannya berusia 120 hari, Allah melakukan proses pembentukan manusia.

Allah menjelaskan tentang kejadian manusia, sebagaimana firman-Nya berbunyi sebagai berikut :

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani ( yang disimpan ) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang ( berbentuk ) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik “. ( QS: Al- Mu’minuun : 13-14 )

Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kejadiaan manusia itu ada beberapa proses yakni ; saripati air mani ; segumpal darah ; segumpal tulang belulang yang dibungkus daging ( telah berbentuk ). Pada saat berbentuk atau telah sempurna, kandungan telah berusia 120 hari atau 4 bulan. Dan pada usia inilah Allah meniupkan Roh-NYa, sebagaimana Allah berfirman : Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman pada malaikat : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering ( yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiaannya, dan telah meniupkan ke dalamnya Ruh ( ciptaan )-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud . (QS: Al- Hijr : 28-29 ).

Jika aku punya rezeki ingin aku mengadakan pengajian di rumah sebagai tanda syukur pada Allah, kalau tidak aku dan istriku cukup dengan sholat malam dan sholat syukur.

Ada ritual yang sering di lakukan dalam masyarakat terutama daerah Jawa yaitu; selamatan 7 bulan kehamilan. Entah pendapat dari mana pula ini ?, tapi menurut pendapatku ini hanyalah kebiasaan di masyarakat dan hanya dilandasi oleh adat daerah atau ritual yang dilakukan para leluhur. Usia kehamilan istriku sudah masuk 7 bulan, ibu mertuaku akan mengadakan selamatan 7 bulanan atau nujuh bulan. Sebenarnya aku ingin menolak karena tidak dilandasi dengan hukum agama yang kuat, hanya berdasarkan adat istiadat. Tapi aku teringat kembali akan nasihat ayahku : ‘’ Di mana tanah di injak disitu langit di junjung ‘’, mungkin maksud ayahku; jika aku hidup di rantau harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sebenarnya petuah ini tidak berlaku untuk hukum-hukum agama. Aku tidak ingin mempersoalkan masalah ini, tapi dalam hati aku luruskan niat mereka yaitu bersyukur kepada Allah dan memohon keselamatan untuk istriku dan jabang bayi yang sedang di kandungnya. Semoga saja istriku melahirkan nanti dalam keadaan selamat termasuk dengan si cikalku. Dahulu ketika acara nujuh bulan diadakan, kebetulan ibuku sudah ada di Bandung. Baru beberapa bulan beliau di rumahku tapi ibu sudah pandai besosialisi dengan masyarakat sekitarnya. Alhamdulillah, ibuku ikut kelompok pengajian di dekat rumah, jadi pada acara nujuh bulan ibuku mengundang teman-teman pengajiannya untuk memanjatkan rasa syukur ke pada Allah yang telah memberikan keselamatan istriku dan jabang bayi dalam kandungannya. Kami juga berdoa agar istriku beserta jabang bayinya selamat waktu melahirkan nanti.

Aku juga tidak akan mengecewakan maksud baik ibu mertua, acara ritual adat nujuh bulan tetap kami adakan dengan sederhana. Ada beberapa bagian dari acara nujuh bulan yang aku ingat diantaranya: - Pertama istriku disiram dengan air bunga atau sering di sebut mandi bunga, dan berganti kain sebanyak 7 kali ; kemudian memecahkan telur ayam, kalau pecah berarti bayi yang di lahirkan i perempuan dan sebaliknya kalau tidak pecah berarti lelaki. Yang tidak pernah aku lupakan sewaktu aku disuruh untuk memecahkan kelapa gading yang telah digambar dengan wajah Arjuna. Mungkin maksudnya jika anakku lahir nanti lelaki, wajahnya akan setampan Arjuna pelakon dalam cerita wayang. Kalau hanya sekedar memecahkan, itu soal ngampang !. Waktu aku masih di kampung sering di suruh ibuku mengupas kelapa, tapi memecahkan kelapa dalam ritual nujuh bulan ini lain, kelapa itu harus pecah dalam satu kali ayunan golok. Entah makna apa yang ada dalam ritual memecahkan kelapa. Mungkin maksudanya; sekali ketuban istriku pecah, dia langsung melalirkan. Ritual yang paling di tunggu anak-anak yaitu aku dan istriku berjualan rujak. Tapi di bayar dengan uang yang terbuat dari genteng, yang sebelumnya telah kami bagikan. Katanya ! jika rujaknya habis terjual maka anak yang lahir nanti akan di senangi oleh tema-temannya. Amin yaa rabbal alamin.

Banyak sekali kebiasaan-kebiasaan di masyarakat yang kita anggap sebagai ajaran yang di bawa oleh Rasulullah SAW. Sebelum agama Islam masuk ke bumi Nusantara, peradaban sudah ada di bumi ini terutama ajaran Hindu dan Budha. Para Wali Songo atau Wali sanga dikenal sebagai penyebar agama Islam di Jawa pada abad ke 17. Keruntuhan kerajaan Hindu maupun Budha terjadi pada masa era Wali Songo. Penyebaran ajaran agama Islam tidak begitu saja di terima, karena begitu membudayanya ajaran-ajaran sebelumnya Hindu dan Budha. Syiar agama yang dilakukan oleh para Wali Songo tidak secara prontal tapi melalui pendekatan budaya. Pantaslah, acara-acara ritual keagamaan bercampur aduk dengan budaya Hindu dan Budha. Kewajiban intelektual Muslim untuk meluruskan ajaran-ajaran Islam yang telah terkontaminasi budaya Hindu dan Budha.

Masuknya ajaran agama Islam di bumi Parahiyangan pada thun 1337 M sewaktu kerajaan Galuh masih berkuasa. Putra dari Kerajaan Galuh yang bernama Bratalegawa memeluk agama Islam, kemudian terkenal dengan julukan H.Baharudin. Pada saat itu pengaruh Hindu dari kerajaan Galuh dan kerajaan Sunda Pajajaran terhadap masyarakat masih kuat. Syiar Islam yang di lakukan oleh H.Baharudin dengan adaptasi Islam sebagai ajaran agama dengan tradisi budaya. Sebagai contoh adaptasi dalam pemahaman bulan.

Nama-nama bulan dalam kalender Jawa atau Sunda diantaranya: Bulan Muharram mereka sebut bulan Suro ; Rabiul Awal dengan nama bulan mulud ; Zulhijjah mereka namakan Raya agung dan banyak lagi. Dalam acara-acara adat, seperti nujuh bulan, pernikahan, marhabaan, sering dijadikan media dakwah Islam dalam komoditas Sunda.

Aku masih ingat di kampungku dahulu, sewaktu aku masih kecil sering nonton wayang golek yang diadakan oleh perantau-perantau dari Jawa Barat pada acara hayatan. Sebelum acara pertunjukan wayang golek, dalang melakukan sajenan untuk para arwah dan sambil membaca mantra dan doa-doa. Isi sajenan itu beraneka ragam; ada panggang ayam, nasi kuning, bua-buahan, pisang emas dan tidak ketinggalan kopi pahit beserta rokok siong. Dan sajenan ini di letakan di bawah pohon besar. Aku dan teman-teman selalu menantikan acara sajenan ini, bila sang Dalang telah meletakkan sajenan dan dia dengan asyik mendalang, mulailah kami beraksi sikat habis sajenan jangan disisakan sedikitpun termasuk rokok siong. Acara sayenan ini tidak termasuk dalam ajaran agama Islam, tapi tidak sedikit para dalang yang memasukan ajaran-ajaran Islam dalam cerita perwayangan tersebut.




Nopember, Allahu akbar-----! Allahu Akbar…….! Allahu Akbar………! Pekik suara Bung Tomo membangkitkan semangat juang are-arek Suroboyo pada tahun 1945. Bangsa Indonesia baru saja memproklamirkan kemerdekaannya. Kita telah terlepas dari penjajahan bangsa asing. Keserakahan, ketamakan membuat manusia lupa diri akan hak azazi manusia. Mereka melupakan hak Allah karena yang berhak atas kehidupan manusia hanyalah Allah, jadi semua bentuk penjajahan diatas muka bumi harus dihapuskan. Setiap agama pasti melarang manusia menindas manusia, agama mengajarkan pada kita rasa kebersamaan, rasa sederajat, saling menghargai Islam mengajarkan agar manusia saling mengenal dan saling mencintai, sebagaimana Allah SWT berfirman : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan Kami jadikan kamu bebangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal ‘’ ( QS; Al-Hujarat : 13 ).

Jelas, Allah menyuruh umat manusia sedunia untuk saling bersahabat, tidak saling menghancurkan, kecuali bagi musuh-musuh Allah wajib kita untuk memeranginya.

Kaidah-kaidah itu tidak berlaku dan tidak di indahkan oleh pasukan Belanda. Kedatangan tentara Sekutu ke Indonsia untuk melucuti senjata dari pasukan Jepang, di manfaatkan oleh tentara Belanda, mereka ikut membonceng tentara Sekutu. Belanda ingin menjajah kembali bangsa Indonesia .

Arek-arek Suroboyo penuh semangat melawan kedatangan tentara Belanda. Tidak ada kata lain ‘’ sekali merdeka tetap merdeka ’’, mereka pertahankan setiap jengkal tanah ibu pertiwi walaupun harus ditukar dengan nyawa dan raga. Jembatan Merah menjadi saksi betapa heroiknya pertempuran di kota Surabaya , banyak pejuang-pejuang yang gugur. Untuk mengenang peristiwa itu, kita jadikan tgl 10 Nopember hari Pahlawan sebagai penghargaan bangsa ini terhadap suhada-suhada yang telah gugur medan perang.

Nopember ini kehamilan istriku sudah berumur hampir 9 bulan. Menurut perhitungan dokter pertengahan Desember istriku akan melahirkan anakku yang pertama. Kalau kata ibuku tinggal menunggu hari, karena sudah bulannya. Istriku sudah mengambil cuti melahirkan , tapi dia masih kuliah walaupun sudah aku sarankan untuk tidak kuliah dulu.

‘’ Hen, kapan minta izin ?, supaya tidak kuliah dulu ‘’, aku bertanya pada istriku. Karena aku khawatir akan kesehatannya, apalagi tempat kuliahnya di belakang jauh dari jalan raya.

‘’ Awal Desemberlah, habis tanggung tidak lama lagi akan ujian semester , hitung-hitung olah raga ‘’ jawab istriku.

‘’ Di kampus minggu, depan sudah minggu terakhir memberi materi, tapi kak is minggu depan minta izin, karena materi kuliah sudah habis, tinggal memasukan soal ujian “. kataku pada istriku.

Aku minta izin selama satu minggu mulai tgl 25 Nopember sudah tidak ke Jakarta, awal Desember sudah minggu tenang kareana persiapan ujian akhir semester. Kebijakan Rektor setiap akan masuk ujian akhir semester, kegiatan pemberian materi kuliah harus sudah selesai. Mahasiswa diberi kesempatan satu minggu untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir semester, yang dinamakan ‘’ minggu tenang ‘’. Awal semester baru biasanya di mulai pada awal bulan Perbuari. Jika perkiraan dokter itu benar, istriku akan melahirkan pertengahan Desember maka aku punya waktu yang cukup lama untuk menemani istriku.

Hari ini hari pertama aku menikmati liburku. Istriku tidak pergi ke kampus karena tidak ada kuliah, hanya besok pagi hari Selasa tgl 26 Nopember , dia minta diantar ke kampus untuk melihat jadwal ujian akhir semester. Aku membantu istriku mempersiapkan perlengkapan bayi dan juga termasuk keperluan istriku untuk bersalin, karena minggu depan sudah masuk bulan Desember. Aku belum punya rencanakan di mana istriku melahirkan nanti, apakah di rumah sakit atau di klinik bersalin ?.

" Hen, mau melahirkan di mana '' tanyaku pada istriku.’ Ach, di mana saja yang penting selamat ‘’ kata istriku sambil dia memasukkan keperluan si kecil nanti dalam tas bayi yang baru kami beli di pertokoan Paluguna dekat alun-alun kota Bandung.

‘’ Kalau begitu di rumah saja, bidannya ibu saja ‘’ kataku berjanda pada istriku.

Ibuku adalah mantan bidan rumah sakit PT.Stanvac Indonesia di Sungai gerong, sekarang Pertamina. Ibuku mengambil pensiun dini dan mengabdikan profesinya pada masyarakat di sekekitar tempat kami tinggal. Sewaktu aku masih SD, ibuku sering membantu orang melahirkan, tapi tidak seperti sekarang semua di lihat dari segi bisnis. Ibuku hanya bekerja semata-mata rasa sosial, sering kali sehabis menolong orang bersalin, ibuku di beri pisang, beras,ayam sebagai ucapan terimakasih. Ini pun kadang-kadang ibuku meolaknya karena ibu tau mereka itu hanya hidup dari pengawai kelas rendah dan petani musiman.

Istriku kaget mendengar usulku, ‘’ Pamali atuh , tidak sopan ‘’ jawab istriku. Kakak-kakak perempuanku kalau melahirkan ibuku yang menolongnya, mungkin karena istriku statusnya menantu jadi ‘’ Pamali ‘’, kata orang sunda, akupun tidak tau apa artinya.

‘’ Hen, bagaimana kalau di klinik bersalin Husada saja ? , dokter kandunganmu kan ! preaktek juga di sana ‘’, aku memberikan alternative tempat bersalin pada istriku. “ Ya,boleh saja , asalkan jangan di rumah sakit Hasan Sadikin“ jawab istriku. Rumah sakit Hasan Sadikin cukup jauh dari tempat kami tinggal, aku ingin istriku melahirkan di klinik bersalin yang dekat rumah. Kebetulan Klinik bersalin Husada tidak jauh dari rumah kami, jadi aku mudah untuk mengantar istriku jika sudah waktunya untuk melahirkan. Sebenarnya istriku punya fasilitas untuk melahirkan di rumah sakit umum Hasan Sadikin, tapi sekelas istriku paling banyak fasilitas yang di berikan hanya kelas III. Yang aku khawatirkan istriku akan di jadikan bahan pratek oleh calon-calon dokter atau para co-ass.

Kehadiran pendatang baru dalam silsilah keluarga merupakan suatu perestiwa yang membanggakan dan megembirakan. Bagi kaum hawa merupakan kebahagian sendiri karena telah berhasil memproklamirkan dirinya sebagai wanita sempurna dan dapat memperpanjang garis keturunan. Tapi banyak wanita yang tidak dapat memberikan keturunan, dan ini akan berdampak pada ke harmonisan dalam rumah tangga bahkan dapat menghancurkan mahligai rumah tangga. Ironis sekali nasib kaum hawa, padahal tidak sedikit kaum prialah yang tidak produktip. Kaum Adam tidak mau di katakan mereka kaum yang lemah apalagi dikatakan pria mandul. Dalam ilmu sosiologi, garis keturunan ada dua sisitim yaitu Materilineal atau Patrilineal.

Matrilineal adalah suatu adat masyarakat yang mengatur garis keturunan berasal dari pikhak ibu. Jika di lihat dari kosa kata Matrilineal terdiri dari dua kata ( basa Latin ) Mater berarti “ ibu “ sedangkan lineal adalah “ garis “. Ada juga yang menyebut Matriarkhat yang bermakna kekuasaan di tangan ibu. Penduduk asli bangsa Amerika Serikat seperti suku Apache barat dan suku Navajo menganut sistim tersebut, sedangkan di Indonesia suku Minangkabau Sumatra Barat. Lawan dari Matrilineal adalah Patrilineal ( Patriarkhat) dimana alur keturunan dari pihak ayah. Sistim Patrilineal banyak dianut di dunia. Di Indonesia masih kuat memegang sistim ini adalah suku Batak Sumatra utara.

Dalam pemerintahan yang mengunakan sistim kerajaan mereka mengadopsi sistim Patrilineal dalam penggantian kekuasaan. Sistim pengaturan kekuasaan yang di terapkan biasanya adalah Primogeniter atau male primogeniture, dimana anak lelaki tertua dari permaisuri berada di urutan teratas ; yang dinamakan “ Putra Mahkota ” disusul oleh adik-adiknya. Jika permaisuri tidak memberikan keturunan anak lelaki, barulah anak lelaki dari permaisuri lainnya dan urutan yang terakhir anak lelaki dari selir. Sistim suksesi kepemimpinan Primogeniter di kalangan keraton, menjadikan alasan raja-raja untuk melakukan Polygami. Dalam ajaran Islam tidak banyak ayat yang menjelaskan tentang garis keturunan, tapi dapat didekati dengan cara pembagian waris. Dalam Al Qur’an ayat An-Nisa ayat 11 Allah SWT berfirman : “ Allah mensyariatkan ( pembagian pusaka untuk ) anak-anakmu. Yaitu: bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua anak perempuan “.

Ayat di atas menjelaskan bahwa anak lelaki mempunyai proritas utama dalam pembagian harta waris. Kaum lelaki mempunyai tanggung yang besar dibandingkan kaum perempuan. JIka dilihat dari konsep kepemimpinan kaum lelaki juga merupakan imam terutama dalam rumah tangga. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa ajaran Islam juga menganut garis keturunan dari pihak ayah.




Aku hari ini akan menemani istriku ke kampus UPI untuk melihat jadwal ujian semester, biasanya ujian semester genap dilakukan di pertengahan bulan Desember dan di lanjutkan setelah libur Natal dan Tahun Baru. Jika perkiraan dokter tepat maka waktunya bersamaan dengan waktu ujian semester, sehingga istriku kemungkinan besar tidak dapat mengikuti ujian atau mengajukan ujian susulan. Aku berdoa agar istriku dalam persalinan nanti tidak ada hal-hal yang di khawatirkan, semuanya lancar dan selamat. Menurut pengalaman, jika proses bersalinnya normal masa perawatan orang yang habis melahirkan lebih kurang satu minggu.

“ K Kak Is , Ujiannya baru mulai ujian pertengahan Desember “ kata istriku setelah dia melihat pengumuman di jurusan .

Wah, gimana Hen, bertepatan dengan waktu melahirkan, ya… ikut ujian susulan saja. “. Jawabku.

Ya, nanti kalau sudah waktunya, kak Is datang saja ke jurusan “.

Kami mampir dulu di kantin karena perutku sudah terasa lapar. Aku memesan kupat tahu dengan es jeruk, sedangkan istriku memesan bakso dan air jeruk panas. Istriku tidak terlalu suka kupat tahu karena dia takut bumbunya memakai terasi, istriku tidak suka terasi. Ini bertolak belakang dengan aku, kalau aku makan tanpa sambal terasi rasanya tidak lengkap. Aku paling suka sambal terasi dadakan atau sambal mentah apalagi di temani lalap petei bakar atau cengkol muda dan ikan gurame bakar. Wah, kalau sudah begitu menu makan, mertua lewatpun tidak kelihatan. Aku teringat masa kecil di kampung, waktu libur sekolah aku sering berkunjung ke rumah uwak di luar kota tepatnya daerah Komering Ulu Sumatrera selatan.

Sumatera Selatan terdiri dari beberapa kabupaten diantaranya Komering ulu. Yang terkenal dari daerah ini adalah buah duku dan durian. Aku sangat senang berlibur di kampung komering, apalagi sedang musim panen. Betapa indahnya pemandangan, padi yang menguning bak untaian jamrud. Aku sekali-kali ikut ke sawah, melihat uwakku yang sedang asyik mengetam padi, kadang-kadang aku juga ikut memotong , sembari menunggu bubu yang aku pasang. Bubu terbuat dari bambu, yang dianyam dan bentuknya seperti rudal. Biasanya bubu dipasang di sungai kecil tempat air yang mengalir, karena ini merupakan lubuk ikan atau tempat berkumpulnya ikan.

Saat-saat yang aku tunggu-tunggu adalah makan siang di tengah sawah, betapa nikmatnya makan siang beramai-ramai sambil duduk bersila atau kalau di Jalan Maliboro terkenal “ lesehan ”. Menunya sangat sederhana sekali , nasi panas apalagi berasnya baru di panen; ikan bakar yang baru di tangkap dari jaring, ditambah sambal terasi; lalap cengkol muda. Aginpun berhembus sepoi-sepoi, seakan-akan dia ikut menikmati makan siang. Kehidupan petani di kampung sangat senang jauh dari steres, mereka tidak ada persaingan, hidup bergotong royong penuh perdamaian dan ketenteraman. Berbeda kalau hidup di kota, yang penuh persaingan, individualistis, rasa kebersamaan mulai luntur, hidup penuh ke khawatiran akan masa depan dan banyak lagi persolan yang di hadapi.

Hari ini sangat panas sekali, rasanya aku ingin cepat sampai ke rumah. Aku membayangkan betapa segarnya minum es cincau. Jika bulan Ramadhan istriku tidak pernah lupa mempersiapan ta’jil atau pembatal puasa dengan kurma dan es cincau hitam kesuakaanku.

Hen, nanti kita mampir dulu ke pasar Suci, kak Is ingin beli cincau “ , kataku pada istriku.

Oh ya, henny juga mau belanja, kita masak sayur asem saja sama ayam kampung, nanti kita buat sambal dan lalapnya daun saraung (daun kemangi ) ” jawab istriku.

Pasar Suci adalah pasar tradisional, aku selalu mengajak istriku untuk belanja di pasar-pasar tradisonal, karena suasananya lebih familier. Aku khawatir akan ke langsungan pasar tradisonal, suatu saat mereka akan tergeser oleh pasar modern seperti Hero, gelael dan banyak lagi super market yang lain. Perekonomian bangsa ini banyak di topang oleh sektor reil terutama usaha-usaha kecil dan menengah (UKM) dan koperasi . Aku tidak mengerti kebijaksanaan pemerintah (era Suharto ) yang menganak emaskan konglomerat. Pengusaha-pengusaha besar ini menguasai semua sektor ekonomi dari hulu sampai hilr, mereka juga memonopoli semua jenis usaha. Konglomerat-konglomerat itu melakukan usahanya dengan memanfaatkan ke dekatannya dengan para pejabat. Azas yang mereka pengang bukan berazaskan ekonomi Pancasila tapi berdasarkan Korupsi, Kolusi,dan Nepotisme, lebih enak di ucapkan dan mudah untuk di ingat, kita sebut dengan KKN. Istilah KKN ini telah merampas hak paten dunia kampus yaitu Kuliah Kerja Nyata dan merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa semester akhir. KKN salah satu bentuk pengabdian mahasiswa pada masyarakat sebagai pewujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Setelah makan siang, aku bersantai duduk di teras sambil memandang bunga mawar yang sedang merekah, istriku sedang beristirahat di kamar. Mungkin dia terlalu capek dan hari ini cuacanya betul-betul sangat panas, mungkin nanti malam mau turun hujan. Malam nanti aku akan mengajak istriku jala-jalan sambil jajan makanan di Jl Supratman di depan RRI Bandung. Ada jajanan yang aneh yakni Nanas goreng. Pertama kali aku dengar, aku sangat bertanya-tanya; makanan seperti apa itu ?. Aku acungkan jempol kepada orang yang pertama menemukan formula jajanan ini, mereka betul-betul kreatif. Kota Bandung terkenal dengan pusat jajanan. Di sudut-sudut kota banyak di jumpai cafe- café, kedai-kedai , warung-warung kopi bahkan di pingir-pinggir jalan di penuhi oleh gerobak-gerobak pedangang. Café-café di kawasan Dago menawarkan beraneka ragam menu makanan, mulai dari masakan ala Eropa sampai masakan khas daerah Sunda. Warung-warung kopi dan pedagang gorengan tidak mau kalah, mereka sibuk menyediakan jajanan : ada colenak, surabi, ketan bakar, gehu, bala-bala, combrok, misrok dan banyak lagi tentunya tidak ketinggalan jajanan ke sukaanku pisang goreng.

Lebih semarak lagi, kini kota Bandung bukan saja pusat jajanan tapi pusat busana. Sangat miris sekali, bagunan-bagunan lama yang beraliran art deco telah banyak berubah fungsi menjadi factory out let. Kota kembang yang di juluki parisj van java telah berubah menjadi kota metropolitan. Kota Bandung betul-betul berbeda dengan tahun 70 an, dahulu kalau kita jalan-jalan sore hari di sekitar Jl Riau, Jl Dago, Jl Braga, Jl Asia Afrika atau bermain di Alun-alun kota, depan masjid agung begitu nyaman. Udaranya masih sejuk, namun sekarang sudah berbalik 180 derajat, udara sudah penuh polusi ; jalan-jalan macet ; hiruk pikuk bunyi klaksound mobil; sampah berserakan di mana-mana; pedangang kali lima tumpah ruah ke jalan. Yang lebih terasa lagi kalau kalau hari libur, kota Bandung diserbu oleh warga luar kota Bandung terutama warga ibu kota; Jakarta untuk berlibur dan menikmati jajanan kota Bandung. Dengan adanya jalan Tol Cipularang Jarak tempuh Jakarta – Bandung relatif singkat, dan ini mempermudah arus wisata ke kota Kembang. Hal ini tidak dapat dihindari. Salah satu konsekuensi dari perkembangan kota, tinggal bagaimana pemerintah menyikapi hal tersebut sehingga kemajuan kota dapat berlangsung tapi kenyamanan, keindahan dan kebersihan juga perlu di perhatikan. Sesuai dengan semboyan kota Bandung “ Bermartabat “ : Bersih, Makmur, Taat, dan Bersahabat, semua itu dapat diwujudkan jika ada kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat.

Aku sebagai warga kota Bandung sangat bangga karena kota Bandung jadi kota tujuan wisata. Tempo dulu para touris lokal maupun manca Negara tertarik akan keindahan kotanya, tapi sekarang mereka datang untuk merasakan kelezatan makanannya ada sekedar menikmati jajanan sembari berbelanja di factory outlet.




Sore ini aku sudah siap-siap untuk jalan-jalan ke daerah Supratman, aku ingin jajan nanas goreng dan colenak. Aku membagunkan istriku karena dia belum sholat ashar.

Hen, bagun sudah sore, sholat ashar dulu…!, kita kan mau pergi ke jl Supratman “ kataku perlahan.

Ya, tapi Henny malas ke Jalan-jalan, sakt perut nich , rasanya mulas ! ‘ jawab istriku sambil bagun dari tempat tidur.

Itukan, akibat makan bakso , aku menegor istriku, siang tadi dia terlalu banyak makan bakso, walaupun sudah aku peringatkan. Setelah sholat ashar, istriku masih mengeluh karena perutnya makin sakit. Aku memberitahu ibuku tentang keadaan istriku dan meminta ibu untuk memeriksa kadungannya.

“ Hen, coba emak periksa kandunganmu dulu kata ibuku sambil memasang sarung tangannya.

Ye…. ( itu nama panggilan kecilku ) bawa Henny ke rumah sakit atau klinik tempat dia memeriksakan kandungannya itu “. kata ibuku sambil matanya melihat jam dinding. Aku tidak mengerti maksud ibuku melihat jam, apakah ibuku memperkirakan tidak lama lagi istriku akan melahirkan ?. Aku memberanikan diri untuk bertanya pada ibu.

Mak….., memang sudah waktuknya Henny melahirkan ! kata dokter dua minggu lagi, pertengahan desember “. Aku sedikit grogi.

Tadi emak periksa , posisi bayinya sudah di bawah dan gerakannya cukup kuat , cepatlah nanti keburu……….“. Ibuku tidak meneruskan kata-katanya, mungkin beliau takut nanti aku tambah gugup. Aku segera mempersiapkan pakaian istriku dan segala sesuatu yang diperlukan apabila nanti betul-betul istriku melahirkan.

Ayo Hen, kita ke klinik saja supaya cepat . Aku mengajak istriku. Karena istriku masih kuat berjalan, kami naik becak ke klinik Bersalin Husada yang tidak jauh dari rumah.

Aku masih ingat waktu kami sampai ke klinik bersalin, waktu menunjukkan jam 16.30 wib hari Selasa tgl 26 November . Kebetulan di klinik bersalin ada dokter jaga dan bidan, jadi aku tidak khawatir. Setelah di periksa, dokter memanggilku dan dia membuka file atau riwayat pemeriksaan kandungan istriku.

“ . Tapi istri bapak terlalu banOh, pasien dokter DN, begini pak, istri bapak kalau di lihat dari file ini memang baru minggu depan melahirkanyak gerak, sehingga membuat posisi bayi turun bawah, nanti kita hubungi dokter DN “, kata dokter jaga memberikan penjelasan padaku.

Oh begitu dokter…….., jadi istri saya harus menunggu disini, tidak usah pulang lagi ? “, kataku ingin kejelasan lebih lanjut dari dokter jaga.

Ya pak, kita tunggu dokter DN dulu “, sebelum aku sempat bertanya kembali, dokter jaga menyuruh suster ( bidan ) untuk segera menghubungi dokter DN. Sekarang istriku sudah berada dalam ruangan ditemani oleh ibuku. Aku belum memberi tahu ibu mertua karena aku masih mengurus administrasinya . Setelah sholat magrib, dokter DN datang memeriksa istriku. Aku segera bertanya pada dokter, apa betul istriku akan melahirkan?.

Bagaimana dokter, istriku akan melahirkan sekarang ?“, dokter DN hanya tersenyum, kemudian mengajak aku keruangannya.

“ Betul Pak, istri bapak akan melahirkan, mungkin subuh nanti, karena kontraksinya tidak kontinu. Kalau kontraksinya bagus tidak sampai subuh, kita lihat saja nanti, tenang saja pak, itu hal biasa “. Kata dokter mencoba menenangkanku, kemudian dokter memberikan intruksi pada suster dengan istilah kedokteran. Aku sendiri tidak banyak mengerti, tapi yang jelas dokter DN meminta suster agar selalu memberi tahu perkembangan istriku. Rasanya aku ingin bertanya lebih lanjut pada dokter, tapi keburu dokter mau pergi ke rumah sakit Hasan Sadikin karena ada pasiennya yang juga akan melahirkan.

Ach,….. mengapa aku lupa pada ibuku. Toch…beliau bidan, tentu sedikitnya ibuku juga mengerti istilah-istilah kedokteran tentang kelahiran, seperti kontraksi, pembukaan satu dan sebagainya. Aku segera menuju ke ruangan istriku, dimana ibuku berada. Segera aku mengajak ibu keluar ruangan, kebetulan saat itu istriku sedang diperiksa tekanan darahnya oleh perawat.

Emak, tadi dokter bilang kontraksi Henny tidak bagus, apa artinya kontraksi itu mak ? “. Kataku tidak sabar menunggu jawaban ibuku. Sebelum menjawab pertanyaanku, ibuku menarik nafasnya dalam-dalam, sambil berucap Astaghfirullah.

Ye duduk sini dulu, kotraksi itu gerakan otot-otot rahim. Kadang mengerut, kadang meregang, biasanya yang normal akan terjadi secara teratur dan terus menerus “. Ibuku memberikan penjelaskan padaku, walaupun hanya secara singkat aku sudah dapat menangkap. Aku coba menganalisa maksud ibuku dengan hukum-hukum fisika. Pada waktu rahim mengerut janin tersebut tercengkeram dan waktu meregang cengkeraman akan longgar sehingga dengan hukum gravitasi janin akan terturun ke bawah. Kalau proses mengerut dan merengang berjalan dengan teratur pasti janin itu akan cepat turun kebawah menuju mulut rahim. Dalam kasus istriku, proses mengerut dan meregang tidak bagus atau tidak sempurna, akibatnya gerakan janin menuju ke mulut rahim akan memakan waktu yang lama.

Emak, kato dokter kontraksi ini akan mempengarui juga pembukaan, apolagi nich mak ?, tambah dak ngerti aku “. Aku bertanya lagi sama ibu dengan bahasa campur-campur bahasa daerah.

Ye, kau jangan banyak tanyo ! nanti setelah Henny melahirkan baru mak kasih tau, lebih baik kau pulang dulu kerumah , sholat isa dan berdoa. Nanti kalau kesini bawa sweater buat emak dan juga air kopi jawab ibuku.

Ibibuku tidak memberikan penjelasan, mungkin beliau tidak ingin aku menjadi panik. Aku ke ruangan istriku dulu untuk memberi tahu bahwa aku pulang sebentar.

Hen, kak Is pulang dulu ke rumah. Hen ada yang mau di ambil lagi “. Kataku pada istriku. Dia tidak menjawab, hanya mengangkukan kepalanya, mungkin dia sedang menahan mulas perutnya. Kasihan aku melihatnya. Betapa mulianya seorang ibu, dengan menahan beribu macam rasa sakit, dia berjuang untuk melahirkan. Pantaslah Rasulullah saw bersabda : Sorga itu di bawah telapak kaki ibumu “. Jasa dan pengorbanan seorang ibu sangat besar mulai dari mengandung, melahirkan sampai membesarkan. Islam mengajarkarkan pada umatnya supaya menghormati ibu bapak . Betapa nistanya, seorang anak yang tidak menghormati, apalagi sampai mendurhakai ibu bapaknya dan perbuatan ini termasuk dosa besar. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : “ Mmaukah aku khabarkan kepada kamu dosa yang paling besar ? ’’. Para sahabat bertanya apapakah itu Rarasulullah ?. Baginda bersabda : Mempersekutukan Allah dan memendurhakai kedkedua ibu bapak “. ( Riwayat Bukhari Muslim ).

Mmalam ini udara sangat dingin, walaupun waktu baru menunjukan jam setengah sembilan malam, aku minta tolong si Nung untuk memasak air karena aku ingin mandi. Selesai sholat Isyak, akaku berdoa kepada Allah agar istri dan anakku nanti seselamat. Sebelum aku pergi ke klinik bebersalin, aku masuk dulu ke kamar tidur aaayahku. Kulihat ayah sedang tidur pulas, aku tidak tega membangunkannya, tapi aaaku titip pesan sama si Nung pembantu kami untuk disampaikan pada ayah, babahwa Henny belum melahirkan tapi keadaanya baik-baik saja. Bukan maksudku bbberbohong sama ayahku, tapi ini aku lakukan demi kesehatan ayah. Kalau kkukatakan yang sebenarnya, aku takut jadi pikiran ayah dan membuatan tekanan dadarahnya tidak stabil.

WWaktu sudah mendekati tengah malam, Istriku tertidur dengan pulas. Kata ibibuku, dia baru saja tidur. Aku tidak berani membangunkannya, hanya kukupandangi saja wajahnya. Dan dalam hatiku berkata bahwa dia tidak lama lagi akakan menjadi seorang ibu dari anakku. Di hadapannya nanti akan terbentang tutugas baru yakni; mendidik dan membesarkan buah hati kami. Aku tutup pintu kkkamarnya rapat-rapat, kulihat ibuku sedang duduk di depan kamar sambil mmenikmati kopi panas dan pisang goreng yang baru kubeli di depan pom Bensin jl SuSuci. Ini kesempatan, aku bertanya kembali apa maksud dokter ; jika kontraksi nonormal untuk anak pertama dari pembukaan satu sampai pembukaan lengkap mmemerlukan waktu selama 7 jam. Aku mendekati ibuku, sebagai basa-basi , aku mmemulai pembicaraan dengan menanyakan pisang goreng yang aku beli tadi. “ Wah, enak mak pisang gorengnya “, aku mulai pembicaraan. “ Ya, gimana Henny masih tidur ?, sudah jam berapa sekarang ? ”, Jawab ibuku sambil meminum kopi panas. “ Jam 12.00 malam mak, ada apapa mak ? “, Aku balik bertanya " Kalau normal Henny tuh sudah melahirkan. Karena dia terasa mulas jammulai jam 5 sore tadi kaan ! “, Ibuku menghitung sudah berapa lama istriku di klinik ini dengan mengunakan jari tangannya. “ Nah Henny sudah 7 jam disini “, kata ibuku sambil menunjukan hitungan jarinya. Aku memperhatikan hitungan ibu sama dengan apa yang di katakan oleh dokter DN. Ini kesempatan bagiku untuk menanyakan kembali istilah-istilah kedokteran yang aku dengar dari pembicaraan dokter dengan suster habis magrib tadi.

Mak, mengapa harus 7 jam “ aku bertanya kembali.

Ya, itu dari pembukan pertama sampai pembukaan 10 atau pembukaan sempurna memerlukan waktu selama 7 jam. Ini untuk melahirkan anak pertama, seperti Henny ini “. Ibuku dengan penuh semangat memberikan penjelasannya. Entah kenapa, ibu mengikuti antusias menerangkan tentang proses kelahiran, mungkin karena sudah ngopi.

Pembukaan itu apa sich mak ? ” , kataku ingin tau.

Ach, kau ini ,dak malu apo dengernyo “. ini jawaban asli dari ibu. Karena kalau kami berbicara berdua, tidak ada Henny kami menggunakan bahasa daerah. Maklumlah ibuku masih kuat memengang tata kerama orang-orang tua dahulu. Jika kita membicarakan masalah yang berbau pendidikan sex maka itu dianggap tidak sopan atau tidak pantas.

MMak, tidak apa-apalah. Ini kan pengetahuan, dari pada Ye bengong mendengar dokter ngomong dengan suster ? “, kataku merayu agar ibu, mau melanjutkan penjelasannya.

sudah emak katakan tadi, setiap terjadi kontraksi, kepala jabang bayi itu bergerak kebawah menuju mulut rahim. Mulut rahim semula hanya membuka sedikit, dengan datangnya kontraksi mulut rahim akan membuka lebih lebar. Istilahnya disebut pembukaan. Pembukaan mulut rahim dihitung satuan centi meter (cm), pembukaan itu mulia 1 sampai 10. Jika dokter atau bidan mengatakan baru pembukaan 3, bearti mulut rahim telah membuka sebesar 3 cm. Yang dikatakan pembukaan lengkap, jika mulut rahim sudah membuka sebesar 10 cm, sering dikatakan pembukaan 10 atau pembukaan sempurna “, ibuku berhenti sejenak kemudian ibu menghirup air kopinya yang mulai dingin. Aku menawarkan untuk menganti air kopi ibuku dengan air kopi yang ada dalam termos, tapi ibu tidak mau, mungkin beliau sayang dengan kopi yang masih ada digelasnya.

“ Rerepot mak, jadi dokter atau bidan selalu bawa pengaris ? “ Jawabku bercanda, dan juga memancing agaagar ibu mau untuk menjelaskan lebih lanjut. Betul saja, ibuku langsung meletakkan gelasnya, dengan alis matanya naik keatas, ibu menjawab.

oiii bujan nian kau ini …! ( maksudnya: kau bodoh betul ), kita pakai jari tangan saja. Kalau dua jari sudah masuk ke mulut rahim, ini bearti pembukaan 4. Nah kalau sudah 5 jari atau telapak tangan kita sudah masuk , ini sudah terjadi pembukaan lengkap dan siap untuk melahirkan. Saat kepala Janin sudah diambang pintu dan siap keluar maka lendir atau darah yang berwarna ke merah-merahan ke luar dari Vagina bertambah banyak. Akibat desakan kepala janin akan menyebabkan kantung ketuban pembungkus janin pecah. Sering dikatakan pecah ketuban. Biasanya tidak lama dari pembungkus janin pecah, kepala janin akan keluar dan kita segera menyambutnya dengan jari-jari telapak tangan kita tadi. Selesai, ngerti kan, kalau dak ngerti bearti kau masih buyan. “ Begitulah gay ibuku memberikan penjelasan tentang proses melahirkan.




Malam semakin larut, udarapun terasa sangat dingin. Aku masuk ke kamar istriku, kulihat dia, mukanya meringis menahan sakit. Aku pengang tangannya terasa dingin , kkeringat keluar dari keningnya. Aku seka keringat di keningnya dan aku coba mengajak bicarisa istisriku.

Giimana Hen, terasa mulas terus “, aku bertanya pada istriku. “ Ya, kak Is, mulasnya mulai sering, tapi kadang-kadang berhenti, sudah hampir subuh yaa…. kak Is ? “, jawab istriku.

Yaa, sekarang sudah jam 04.00 wib sebentar lagi azan shubuh “

MMasjid- masjid mulai mengumandangkan suara orang membaca ayat-ayat suci Alqur’an, sesebagai tanda waktu shubuh sudah akan tiba. Aku bersiap-siap pergi ke masjid untuk sholat Shsubuh berjamaah. Seperti biasa, setelah sholat shubuh aku tidak lupa untuk berdoa demi keselamatan kami semua, terutama pada istriku yang sedang berjihad untuk melahirkan pelita hahatiku.

MMentari pagi mulai bersinar, kehangatan mulai terasa, embun mulai sirna. Orang-orang mulai sibsiuk untuk beraktivitas sesuai dengan profesi masing-masing. Suster ( bidan) memanggilku, dia mmengatakan istriku akan segera melahirkan. Dokter DN telah dihubungi mungkin sebentar lagi dadatang. Istriku sudah di bawa ke ruangan bersalin, aku tidak diperbolehkan masuk, hanya ibuku yayang mendampingi istriku, sedangkan aku menunggu di depan pintu kamar bersalin. Tidak lama kekemudian dokter datang dan menghampiriku, dia menepuk bahuku sambil berkata :

Maaf Pak ..! bapak nunggu di luar saja, biarlah ibu sepuh ( maksudnya ibuku ) yang didalam. Bapak berdoa saja ! “.

Aku sudah tidak gugup lagi, mungkin karena sudah mendapat kuliah singkat dari ibuku tentang proses melahirkan, namun aku tetap saja khawatir. Aku segera mengambil air whudu kemudian membaca ayat-ayat Suci Alqur’an yang aku hafal untuk menenangkan hatiku. Tak lepas-lepasnya aku berdoa dan memohon kepada Sang Pencipta Allah SWT agar persalinan istriku dapat berjalan lancar dan semuanya selamat. Yang selalu menjadi pikiranku dan membuat perasaanku khawatir ; apakah anakku lahir dengan lengkap dan sempurna ?. Istriku mengalami kelehan akibat kontraksinya yang sangat buruk. Terbayang olehku, bagaimana kalau kepala janin sudah berada di muka mulut rahim, tiba-tiba istriku kehabisan tenaga, bagaimana bayinya, apakah harus ditarik oleh dokter ?, ach banyak sekali pertanyaan di benakku. Tapi aku percaya semuanya Allah yang akan menentukannya, Dia Maha Kuasa. Allah telah berfirman dalam Alqur’an : akan menciptakan manusia itu dengan sebaik-baiknya. Dalam hati yang resah, aku berdoa :

Yaa Allah, Hamba ini mahluk yang sangat lemah, tiada kekuatan selain kekuatan-Mu ,

Yaa Rabb, Hamba tak pantas memohon pada-Mu, karena Hamba terlalu banyak meminta, sajadahku masih kaku, tapak sujudku belum berbekas di sajadah , Kitab Suci-Mu masih terbungkus , tapi hamba tak kuasa, tolonglah selamatkan istriku dalam Jihadnya,

Yaa, Tuhanku, Begitu banyak ciptaan -Mu, “ art deco” begitu indah , tapi hamba tak ingin itu , berikan hamba ciptaan terbaik dari karya-Mu. Amin….amin…..Yaa Rabball alamin.

Dalam akhir doaku terdengar tangisan bayi begitu keras, mengalahkan jeritan doaku, dengan gerakan reflex aku melihat jam tanganku, waktu menunjukkan jam 07.05 Wib hari Rabu tgl 27 November. Aku segera mendekat ke pintu kamar ruang besalin, bersamaan itu dokter DN keluar. Dia memberikan ucapan selamat padaku, bahwa aku sudah menjadi seorang bapak, anakku seorang putri, penerus Srikandi Sriwijaya. Aku mengucapkan Alhamdulillah, dan kakiku melangkah masuk ke kamar bersalin, kulihat putriku sedang dimandikan oleh suster. Aku hampiri istriku, kuberikan ucapan selamat,kukecup keningnya sebagi tanda cintaku. Dia telah memberikan aku putri yang lucu.

Suster (bidan) memberikan bayi yang masih merah kepadaku, tapi aku belum berani mengendongnya, kuminta ibuku untuk mengendongnya, agar aku mudah meng qomatkan ( pangggilan sholat ) ditelinga putriku, dengan harapan putriku nanti akan menjadi anak yang sholeha, berbakti pada orang tua terutama pada ibu yang telah melahirkannya.

Kubelai rambut putriku yang tipis, kupandangi wajah mugilnya, matanya terpejam seakan-akan dia masih malu menanp dunia ini.

Maha Suci Allah, telah menciptakan putriku begitu sempurna, tiada artinya kemengahan, keuniqan dan keindahan aliran “ art deco “ karya Wolff Schoemaker atau Albert Frederik dibandingkan dengan kecantikan putriku, Mojang Priangan.



Penulis: Hamba Allah yang berdoa mengharap kesembuhan putrinya dari sakit ENCHEPALITIST / RADANG OTAK SEBELAH KIRI